Kaum muda bukan hanya dikenal sebagai penerus bangsa, melainkan juga penentu kemajuan di negara-negara berkembang, tak terkecuali di kawasan Asia Tenggara (South East Asia Region). Hal tersebut didukung jumlah populasi 11 negara dalam region tersebut yang telah mencapai 1,5 miliar orang. Dalam hal ini, muda-mudi diharapkan berkontribusi dalam berbagai bidang untuk membawa perubahan besar.
Salah satu aspek yang harus diperhatikan kaum muda adalah kesehatan. Maka dari itu, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO bekerjasama dengan Partnership for Maternal, Newborn, and Child Health atau PMNCH menggelar Youth Town Hall sebagai platform konsultasi yang bersifat partisipasif.
Sejarah singkat Youth Town Hall
Youth Town Hall kali pertama diadakan pada 4 Desember 2018 di Kairo, Mesir. Lebih dari 100 pemimpin muda berpartisipasi dan berasal dari seluruh regional WHO dan enam benua. Platform ini mewadahi partisipan yang ingin bertukar masukan maupun rekomendasi seputar cara meningkatkan kolaborasi hingga keterlibatan kelompok muda, khususnya untuk kesehatan dan kesejahteraan di kalangan remaja.
Kesuksesan Youth Town Hall di Mesir pun mengantarkan pada acara kedua yang digelar di Indonesia pada 2019 dimana 26% dari total penduduknya datang dari kelompok pemuda.
Acara Youth Town Hall ini pun dibagi jadi dua kegiatan, yakni regional dan nasional. 2nd Regional Youth Town Hall digelar di Balai Kartini pada 20 Maret 2019 dan 1st National Youth Town Hall digelar di lokasi yang sama pada 21 Maret 2019. Kali ini, WHO menggandeng Kementerian Kesehatan dan mendapatkan dukungan dari Center for Indonesia’s Strategic Development Intitative (CISDI).
Pagelaran perdana tingkat nasional di Indonesia
Dalam kegiatan 1st National Youth Town Hall, hadir lima menteri yang datang ke acara, antara lain Menteri Koordinator Pemberdataan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Keuangan, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Kesehatan. Acara ini juga dibagi menjadi enam sesi yang diisi partisipan-partisipan dari berbagai kalangan, khususnya muda-mudi dari macam-macam profesi.
Selain itu, hadir motivator ternama seperti Angkie Yudistiadi yaitu founder Thisable.id, platform yang secara khusus menaungi kaum difabel. Kehadirannya diharapkan meningkatkan awareness sekaligus mendorong semangat pemuda dari kelompok tersebut untuk bersemangat terus meraih cita-citanya.
Ada pula survei yang berhubungan dengan tema Indonesia Sehat yang Kita Mau, hiburan khusus dari musisi Abdul and the Coffee Theory, hingga diskusi untuk menerjemahkan aspirasi global ke dalam aksi lokal. Penutupan 1st National Youth Town Hall ditutup dengan pembacaan National Youth Declaration.