Ramadhan merupakan bulan suci yang dinantikan umat Islam di seluruh dunia. Selama sebulan, mereka harus mampu menahan godaan makan, minum, emosi, hingga berhubungan seksual. Orang-orang yang sudah menginjak akil balig termasuk yang wajib menjalankan puasa meski anak-anak sudah dilatih agar mampu beradaptasi di kemudian hari.
Uniknya, puasa yang berlangsung selama Ramadhan diketahui memberikan berbagai dampak yang bagus untuk kesehatan. Sejumlah studi mengungkap bila puasa selama sebulan meningkatkan stamina tubuh hingga mengurangi risiko penyakit ringan maupun berat seperti hipertensi dan diabetes.
Baca juga Waspada Penyakit Antraks
Dampak positif dari puasa Ramadhan pun dirasakan lambung, salah satu bagian sistem cerna terpenting manusia. Sebagian besar orang mengira berpuasa hanya akan memperparah maag atau kenaikan asam lambung, sementara faktanya ibadah tersebut memberikan manfaat seperti:
- Menurunkan risiko kenaikan asam lambung
Kadar asam lambung yang mengalami peningkatan akan melukai beberapa organ tubuh. Namun, puasa dapat meringankan sekresi asam lambung, sehingga kemunculan luka pada dinding lambung pun bakal berkurang. Dengan kata lain, penderita asam lambung akan mendapatkan benefit kesehatan maksimal bila berpuasa sesuai anjuran. - Mengurangi gerakan pada lambung dan usus
Orang-orang yang berpuasa selama Ramadhan hanya makan pada saat sahur dan berbuka. Ternyata, berkurangnya waktu makan ikut menurunkan pergerakan dalam lambung dan usus. Hal tersebut secara tak langsung memangkas kemungkinan terjadinya gesekan yang menimbulkan luka. Lambung dan usus pun dapat memulihkan diri sekaligus beristirahat. - Meredakan stres dan tekanan mental lainnya
Salah satu pemicu kenaikan asam lambung yang tidak diketahui banyak orang adalah mudah stres atau terserang tekanan mental lainnya. Namun, dengan berpuasa, kemungkinan seseorang mengalami stres akan berkurang mengingat selama beberapa jam perut dalam kondisi kosong. Akibatnya, pikiran hanya terfokus pada lapar dan haus, sehingga stres teralihkan.
Ketiga manfaat di atas baru terasa kalau diimbangi pengaturan pola makan selama Ramadhan. Lantas, konsultasi dengan dokter juga membantu dalam mengontrol asam lambung tanpa harus membatalkan puasa yang dijalaninya selama sebulan penuh.