Advokasi Digital Menggugah Masyarakat Untuk Membudayakan GERMAS


Advokasi Digital Menggugah Masyarakat Untuk Membudayakan GERMAS

Penyesuaian strategi komunikasi sangat penting dilakukan mengingat adanya tren perubahan perilaku yang sangat pesat. Memanfaatkan berbagai macam digital platform sebagai media komunikasi akan sangat relevan di tengah pandemi Covid-19 agar kampanye yang dilaksanakan dapat lebih efektif dan tepat sasaran.

Menurut data laporan yang dirilis oleh layanan manajemen kontan HootSuite yang berjudul Digital 2021, dari total 274,9 juta penduduk di Indonesia, 170 juta di antaranya merupakan pengguna media sosial aktif atau sebanyak 61,8% dari jumlah populasi di Indonesia. Dalam periode yang sama, pengguna internet di Indonesia tumbuh 27 juta atau 15,5% persen menjadi 202,6 juta atau 73,7% dari jumlah populasi di Indonesia.

Peluang ini tentunya perlu dimanfaatkan dengan mengoptimalkan sosial media sebagai kanal potensial dalam menyebarluaskan informasi kesehatan. Tentunya akan mendukung pembudayaan Germas yang sampai saat ini masih terkendala dalam implementasinya di lapangan.

Beberapa alasan mengapa media sosial dapat dimanfaatkan, yaitu bahwa media sosial bersifat  relatif ekonomis atau murah dalam pembuatannya, memiliki jangkauan yang luas, dapat berbagi pesan dalam waktu yang singkat, serta dapat terjadinya interaksi melalui umpan balik dari masyarakat.

Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat akan melakukan advokasi digital melalui berbagai penggerakan masyarakat melalui media sosial. Kegiatan ini diharapkan dapat mempengaruhi individu di masyarakat untuk ikut berpartisipasi agar dapat menyebarluaskan pesan-pesan kesehatan, sehingga diharapkan terjadinya efek bola salju (snowball effect), dimana setiap individu dapat saling menyebarluaskan informasi kesehatan dengan tagar yang sama.

Penggunaaan advokasi digital terbukti berhasil dalam upaya peningkatan pemahaman masyarakat terkait dengan pencegahan Covid-19. Penggunaaan tagar #satukertascegahcovid19 dan #pelajarcegahcovid19 terbukti viral di kalangan siswa seluruh Indonesia dengan jumlah unggah di media sosial sebanyak kurang lebih 250 ribu unggahan. Bayangkan berapa banyak masyarakat yang terpapar informasi tersebut. Anggap saja 1 akun media sosial mempunyai pengikut/follower sebanyak 100 orang. Kurang lebih ada 250 juta orang yang terpapar informasi pencegahan Covid-19.

           

 

Penggerakan masyarakat yang akan dilaksanakan juga diantaranya dengan menggunakan hashtag/tagar #aksigermas, #gerakan30menit (terkait dengan aktivitas fisik), #kerendimakan (terkait dengan pangan sehat), dan #beraniberhenti (terkait dengan perilaku merokok). Melalui hashtag/tagar ini, diharapkan semua kalangan masyarakat dapat mengunggah / upload kegiatan yang dilaksanakan seputar GERMAS ke media sosial masing – masing.

 

Kontributor:

Sakri Sab’atmaja, SKM, M.Si

Dwi Adi Maryandi, SKM, MIPH

Muslimah, SKM, MKM

Nurul Desita Sari, SKM

Bayu Aji, SE, MSc.PH

Febrima Wulan, SKM, MPH

 

Editor:

Eunice Margarini, SKM, MIPH

 

Kalender

Artikel Terkait