Saat ini keinginan untuk dapat kembali beraktifitas seperti sedia kala merupakan hal yang diinginkan oleh pemerintah maupun seluruh masyarakat Indonesia. terganggunya roda perekonomian sosial maupun keluarga adalah motivasi utama mengapa pandemi harus segera diakhiri. sehingga adanya kerjasama dalam penerapan protokol kesehatan serta membentuk Herd immunity dengan melakukan vaksinasi harus dilakukan sebaik mungkin dan sesegera mungkin.
Namun dalam proses berjalannya, terdapat banyak sekali hoaks yang memecah fokus serta menurunkan kepedulian dalam proses penanganan Covid-19 di indonesia. tidak hanya itu, penyebaran hoaks juga tidak sedikit memperparah kondisi bahkan hingga kematian pada pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dalam dialog produktif yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (26/1) dengan tema Tolak dan Waspada Hoaks. Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc, selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika menjelaskan bahwa menurut data, Sejak pandemi Covid-19 menyentuh Indonesia Maret 2020 lalu, terdapat 1387 jenis hoaks yang teridentifikasi.
Tidak berhenti sampai disitu, Septiaji Eko Nugroho, selaku Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) juga menyebutkan bahwa pihaknya telah mencatat ada 83 hoaks terkait dengan vaksin Covid-19, dan viralitasnya cukup tinggi, karena 42% terkait dengan isu keamanan dan kemanjuran
Menjawab masalah tersebut. Septiaji juga menghimbau seluruh masyarakat untuk terus mengkonsumsi informasi dari sumber yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan. Dengan memperhatikan informasi dari sumber yang terpercaya, kita dapat bertindak dengan benar terkait proses pencegahan, penanganan, maupun pengendalian Covid-19 di Indonesia.
sumber :