Upaya penanganan stunting di tengah masyarakat Indonesia masih akan terus dilakukan oleh Kementerian Kesehatan hingga menyentuh capaian penurunan stunting pada 2024 mendatang sebesar 14%.
Salah satu upaya yang dilakukan tersebut adalah dengan melakukan digitalisasi pencatatan data pengukuran dan penimbangan Balita di Posyandu menggunakan Chatbot Whatsapp.
Tepat pada hari Rabu tanggal 22 Februari 2023 yang lalu, Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia melakukan peninjauan secara langsung untuk melihat pemanfaatan Chatbot Whatsapp di Posyandu Balita Cempaka III, DKI Jakarta.
Dalam keterangannya, Menkes Budi menyampaikan bahwa penggunaan Chatbot Whatsapp diharapkan akan memudahkan kader Posyandu mengidentifikasi anak-anak mana saja yang punya potensi stunting. Sehingga ketika ada anak yang berpotensi stunting dapat dicegah untuk tidak jatuh dalam kondisi stunting dengan memberikan makanan berprotein hewani setiap hari.
Nantinya, Chatbot Whatsapp yang digunakan oleh kader posyandu, akan digunakan untuk melakukan proses pengisian data kesehatan anak dan akan mendapatkan pengawasan secara langsung dari dipantau langsung oleh Gubernur sampai kepala Puskesmas. Adapun data yang akan dimasukkan adalah:
-
Nama.
-
Berat badan.
-
Tinggi badan.
Setelah proses pengisian data selesai dilakukan, secara otomatis akan memunculkan grafik tumbuh kembang serta grafik tumbuh kembang beserta status gizi balita dan juga rekomendasi untuk upaya tindak lanjut yang dapat dilaporkan oleh kader posyandu kepada pihak orang tua.
Data yang telah dimunculkan akan secara otomatis terhubung dan tersimpan pada dashboard aplikasi Sehati Indonesia Ku (ASIK) di puskesmas yang terintegrasi dengan platform SATUSEHAT.
Lebih lanjut, Heru Budi Hartono selaku Penjabat Gubernur DKI Jakarta mengatakan bahwa DKI sudah sangat siap untuk membantu proses intervensi stunting berupa makanan bergizi baik pada tatanan sekolah maupun Puskesmas.
Dengan adanya kerjasama digitalisasi dengan perusahaan teknologi Meta dan UNICEF melalui aplikasi Whatsapp tersebut, diharapkan dapat mempercepat penurunan stunting di Indonesia. Sehingga terwujudnya generasi penerus Indonesia yang sehat dan bebas dari stunting dapat segera terwujud