Proses penyebaran Covd-19 dengan varian Omicron telah memberikan kekhawatiran bagi seluruh masyarakat dunia. Hal ini dapat dilihat dari cukup banyaknya jumlah negara yang terkonfirmasi adanya penyebaran kasus varian Omicron. Sebanyak 97 negara kini sedang berusaha untuk memberikan perlindungan terbaik bagi masyarakatnya agar jumlah penularan varian omicron tidak meluas dan memberikan lonjakan kasus secara signifikan di negaranya. Salah satu negara tersebut adalah Indonesia.
Pada proses penerapan penanganannya, pemerintah sangat memperhatikan dari sisi mobilitas masyarakat. Hal ini dikarenakan masuknya varian Omicron bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Dengan demikian, pemerintah membuat beberapa skenario guna menghadapi adanya kemungkinan peningkatan kasus Omicron. Diantaranya adalah sebagai berikut.
-
Tetap menerapkan level PPKM di masing-masing wilayah
-
Menggunakan batas ambang 10 kasus/juta penduduk/hari (setara 2.700 kasus per hari) untuk mengukur kapan pengetatan kegiatan masyarakat perlu dilakukan
-
Pembatasan akan diketatkan ketika kasus konfirmasi melebihi 500 dan 1.000 kasus per hari
-
Pengetatan akan dilakukan apabila tingkat rawat inap dan kematian nasional atau provinsi mendekati level 2 yang ditentukan
-
Pemantauan mobilitas masyarakat di tempat wisata yang menunjukkan peningkatan jelang Natal dan Tahun Baru
-
Peningkatan cakupan vaksinasi terutama di daerah yang capaian dosis pertamanya masih di bawah 50%.
-
Mempertimbangkan peningkatan masa karantina menjadi 14 hari jika penyebaran varian Omicron meluas.
Dengan menerapkan beberapa skenario diatas, diharapkan jumlah penyebaran Covid-19 varian Omicron dapat segera dihentikan dari tengah masyarakat Indonesia, sehingga kehidupan masyarakat dapat kembali berjalan seperti sedia kala. Masyarakat tetap dihimbau untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat di manapun, serta mendapatkan vaksinasi Covid-19 bagi yang belum agar terbentuk herd immunity atau kekebalan kelompok di masyarakat Indonesia.
Editor:
Eunice Margarini, SKM, MIPH
Marsha Anindita, S.Ds
Sumber :
