Penggerakan Masyarakat di Yayasan Bangun Kecerdasan Bangsa


Penggerakan Masyarakat di Yayasan Bangun Kecerdasan Bangsa

Kualitas hidup manusia Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh kesehatan anak dan kaum muda dimana masa ini sangatlah menentukan generasi Indonesia di masa depan. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, menunjukkan bahwa proporsi balita stunting mencapai 30,8% dibanding tahun 2013 mencapai 37,2%, sedangkan balita dengan gizi buruk dan gizi kurang mencapai 17,7% walaupun lebih rendah dibanding tahun 2013 (19,6%). Proporsi wanita hamil dengan Kurang Energi Kronis mencapai 17,3% dengan terbesar pada wanita hamil berusia 15-19 tahun (33,5%) dan 20-24 tahun (23,3%), sedangkan proporsi anemia pada ibu hamil mencapai 48,9% lebih tinggi dibanding tahun 2013 (37,1%).

Selain masalah tersebut diatas, masalah Covid-19 juga masih menjadi perhatian pemerintah secara serius, karena kasusnya terus meningkat jumlahnya bahkan dalam jumlah yang lebih banyak dari yang sebelumnya. Sebagian Masyarakat sudah memiliki pengetahuan yang baik tentang pencegahan covid-19 tapi hal ini belum diikuti dengan penerapan disiplin perilakunya atau mengadaptasi kebiasaan baru (AKB), yaitu disiplin pakai masker, sering cuci tangan serta jaga jarak. Penerapan AKB ini harus dilakukan dimana saja kita berada, baik di rumah, di sekolah, di Posyandu, di jalanan, tempat kerja, dan lainnya.

Untuk membudayakan AKB ini tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi perlu melibatkan seluruh unsur yang ada di masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melibatkan peranserta masyarakat dengan menumbuhkan pemberdayaan masyarakat, sehingga masyarakat lebih mandiri untuk mengatasi masalah kesehatan.

Di tengah masyarakat sering terdapat komunitas/kelompok yang peduli, tanggap terhadap isu sosial termasuk masalah kesehatan. Komunitas tersebut antara lain komunitas blogger yang mempunyai keanggotaan cukup luas tersebat di beberapa daerah dan juga punya pengaruh yang cukup kuat terhadap anggotanya atau masyarakat sekitarnya. Kelompok ini merupakan kelompok potensial yang dapat dilibatkan dalam penggerakkan masyarakat pada tatanan tertentu seperti Posyandu, Yayasan sosial, dan lainnya.

Kepedulian komunitas tersebut diarahkan untuk peningkatan kesadaran dan kepatuhan masyarakat untuk adaptasi kebiasaan baru, yaitu 3 perilaku kunci dalam pencegahan Covid-19 yang dikenal dengan 3M (Memakai masker, sering Mencuci tangan pakai sabun, dan Menjaga jarak). Adapun peran yang dapat dikerjakan adalah melakukan aktivasi langsung dilokasi sasaran, mengedukasi, menyebarluaskan melalui medsos maupun tulisan dalam blog mereka, yang akan berdampak luas di masyarakat.

Pada hari Sabtu tanggal 12 Desember 2020, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan telah melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Yayasan Bangun Kecerdasan Bangsa YBKB). Yayasan tersebut merupakan sebuah organisasi yang diinisiasi oleh para pemuda yang memiliki kepedulian sosial dalam menggali, membina, dan mengembangkan potensi masyarakat dalam berbagai bidang. Berbagai program telah diselenggarakan oleh YBKB, meliputi bidang pendidikan, sosial budaya, agama, dan hukum dengan sasaran kepada anak dan kaum muda

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat hadir untuk memberikan edukasi dan bantuan stimulan dalam mendukung upaya pencegahan Covid-19. Acara dihadiri oleh dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO selaku Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Puskesmas Pasar Rebo, pihak YBKB, dan Komunitas Blogger Crony.

Perwakilan dari Yayasan yaitu Yuki Wirabagja selaku Kepala Pengembangan menyampaikan selamat datang kepada peserta dan ucapan terima kasih atas upaya penyebarluasan informasi dan dukungan materil bagi pencegahan Covid-19 di Yayasan tersebut. Perwakilan dari Sudinkes Jakarta Timur, yaitu dr. Nurwirah Verliyanti, MKM selaku Kepala Seksi Promosi Kesehatan Sudinkes Jakarta Timur menyampaikan bahwa situasi kasus Covid-19 di Jakarta Timur sudah sangat memprihatinkan dimana pasien Covid-19 semakin bertambah ditangani tenaga kesehatan dan kasus Covid-19 dari kluster keluarga menjadi paling banyak dari Jakarta Timur jika dilihat dari data DKI Jakarta.

Oleh karenanya, beliau sangat menghimbau peserta dari Yayasan dan komunitas blogger selaku mitra untuk terus membantu dalam penyebarluasan informasi pencegahan Covid-19 di lingkungannya dan masyarakat yang lebih luas, dengan tidak bosan untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan.

Dalam sambutannya, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat menyampaikan pesan bahwa upaya penggerakan masyarakat terkait pencegahan Covid-19 tidak bisa dilakukan oleh sektor kesehatan sendiri, namun didukung oleh mitra potensial dalam pelaksanaannya di seluruh Indonesia. Beliau menyampaikan bahwa peran mitra sangat penting dalam mendukung upaya pemerintah menyebarluaskan informasi yang benar tentang Covid-19.

Beliau juga mengaitkan pesannya dengan nilai agama bahwa apa yang dilakukan ini merupakan bagian dari upaya kita mengasihi Tuhan, sesama manusia dan lingkungannya. Penggunaan media yang tepat guna juga sangat mendukung dalam upaya penyampaian pesan pencegahan Covid-19 yang tepat guna, dimana beliau mencontohkan seperti halnya penggunaan komik sangat komunikatif bagi anak-anak. Pentingnya 3M sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid 19. Karena saat ini pandemic masih berlangsung dan masyarakat diminta untuk disiplin memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Langkah ini memang terlihat simpel namun kita harus selalu menerapkan 3M ini dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah Direktur memberikan sambutan, acara dilanjutkan dengan pemberian bantuan secara simbolis kepada pihak Yayasan, dimana bantuan secara lengkap berupa 2 set sarana cuci tangan bagi orang dewasa dan anak, thermo gun, penyemprotan disinfektan, masker medis, masker kain untuk orang dewasa, masker kain untuk anak, hand sanitizer, sabun cair, face shield, tempat makan isi piringku, serta beberapa media KIE cegah Covid-19.

Di sesi terakhir, dr. Marlina Ginting, M.Kes selaku Kepala Subdit Komunikasi, Informasi dan Edukasi Kesehatan juga menyampaikan penguatan pesan edukasi untuk tetap laksanakan protokol kesehatan secara baik dan benar. Beliau menekankan slogan “Jangan Kendor, Disiplin 3M” yang artinya jangan kendor semangat 3M dan khusus bagi masker karetnya juga tidak kendor agar tetap efektif cegah Covid-19.

Sebagai penguatan pesan lainnya, beliau juga menekankan pentingnya menjaga imunitas tubuh salah satunya dengan konsumsi gizi seimbang. Agar masyarakat dapat lebih memahami tentang gizi seimbang, Kementerian Kesehatan sudah memiliki Isi Piringku yang menunjukkan panduan porsi makanan utama (nasi), sayur mayur, lauk pauk, dan buah-buahan.

Di akhir acara, Direktur juga menyampaikan bahwa penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa ketika masyarakat menerima vaksin Covid-19, protokol kesehatan 3M masih perlu terus dilakukan, karena vaksin tidak 100 % melindungi masyarakat, namun dapat meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat dan membentuk kekebalan di masyarakat atau yang disebut dengan herd immunity.

Dan ke depan masyarakat diharapkan semakin berdaya dalam menerima dan memahami informasi yang benar akan pencegahan Covid-19 dan mendukung hal tersebut dalam hal pelaksanaannya, bukan hanya bagi diri sendiri namun juga bagi orang di sekitarnya.

Kontributor: Eunice Margarini, SKM, MIPH

Kalender

Artikel Terkait