Peringatan Hari Rabies Sedunia 2021 - Rabies: Fact, Not Fear


Peringatan Hari Rabies Sedunia 2021 - Rabies: Fact, Not Fear

Hari Rabies Sedunia yang diperingati tanggal 28 September 2021, merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait dengan bahaya rabies yang dapat mengintai di lingkungan. Selama masa pandemi Covid-19, masyarakat terpusat dalam penanganan dan pencegahan Covid-19, padahal rabies merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan mematikan.

Tahun ini, Hari Rabies Sedunia 2021 mengangkat tema "Rabies: Facts, Not Fear". Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ) Kementerian Kesehatan RI mengadakan seminar Hari Rabies Sedunia 2021 yang dilaksanakan secara daring melalui kanal Zoom dan Youtube dengan para narasumber dan moderator/MC, yaitu:

  1. Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS (keynote speaker)
  2. Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes selaku Direktur P2PTVZ (Kebijakan Zoonosis)
  3. Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI (Pentingnya Pemberian SAR dan VAR)
  4. dr. Asep Purnama, SpPD, FINASIM (Tata Laksana GHPR)
  5. dr. Muhamad Rizqy Fadhillah (Moderator)
  6. Fera Amelia (MC)

drh. Didik Budijanto dalam paparannya terkait penanggulangan rabies mengatakan bahwa dalam target Eliminasi Rabies pada Manusia dan Hewan Tahun 2030 diperlukan adanya pendekatan One Health yang mencakup manusia, hewan, dan lingkungan. Terdapat dua aspek yang turut diperhatikan, yaitu terkait kesehatan masyarakat dan kesehatan hewan. Selain itu, diperlukan kontribusi dalam jejaring dan kemitraan dalam pengendalian rabies yang melibatkan pemerintah, akademisi/pakar dan masyarakat terkait dengan penguatan kapasitas keswan dan kesmas. Adapun diperlukan juga penguatan kapasitas masyarakat terkait penanganan dan pencegahan rabies.

Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI dalam pemaparannya menjelaskan terkait manfaat vaksin dan serum anti-rabies, manfaat, pemberian, dan metode penyimpanan vaksin. Beliau juga menekankan untuk mampu membaca tanggal kadaluarsa dan metode penyimpanan vaksin yang menjelang kadaluarsa sebelum diberikan. Selain itu juga pentingnya manajemen pembuangan limbah vaksin agar tidak membahayakan lingkungan.

Terkait masa pandemi Covid-19, beliau menjelaskan bahwa pemberian vaksin rabies tidak bisa ditunda dan harus diutamakan. Jarak antar penyuntikan vaksin rabies dan vaksin Covid-19 adalah satu bulan, dimana jika diperlukan jarak ini bisa diperpendek. Penatalaksanaan rabies di era Covid-19 harus dijalankan sesuai prosedur karena rabies adalah penyakit mematikan sambil tetap melaksanakan upaya penyuluhan rabies.

Tantangan pencegahan dan pengendalian rabies cukup besar. Peringatan Hari Rabies Sedunia ini bisa menjadi momentum untuk kita dalam bersama meningkatkan koordinasi, kolaborasi, dan komunikasi semua sektor terkait (swasta, akademisi, organisasi kemasyarakatan, institusi lainnya) hingga masyarakat luas dalam penanggulangan rabies dan mendukung target Eliminasi Rabies tahun 2030 dengan melakukan kegiatan penanggulangan secara terintegrasi dengan pendekatan One Health.

Link materi kegiatan:
https://link.kemkes.go.id/MateriSeminarDaringHariRabiesSedunia2021

Kontributor:
Eunice Margarini, SKM, MIPH

Editor:
Marsha Anindita, S.Ds

 

Kalender

Artikel Terkait