Komunitas pencinta alam dan pendaki gunung yang sangat akrab dengan lingkungan dalam aktivitasnya merupakan bagian dari masyarakat potensial untuk melakukan aksi pembudayaan Germas, terutama tiga kluster yaitu peningkatan edukasi dan perilaku hidup sehat, peningkatan kualitas lingkungan, dan peningkatan aktivitas fisik. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan sosialisasi edukasi “Pencinta Alam dan Pendaki Gunung ber-Germas” dalam rangka pembudayaan Germas dan meningkatkan kepedulian untuk penerapan Germas secara daring dan Live Streaming Youtube Direktorat Promkes dan PM pada Kamis, 23 Juni 2022 dimulai pukul 08.30 WIB.
Kegiatan ini menjadi upaya menggalang keterlibatan lintas program dan sektor, seperti Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan POM, Mitra Pembangunan (WHO Indonesia, UN Environment Programme, UNICEF Indonesia), beberapa unit program terkait di Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi di seluruh Indonesia. Hadir pula dalam Webinar tersebut sasaran utama kegiatan, yaitu berbagai komunitas/ kelompok pecinta alam dan pendaki gunung, jejaring pengendalian rokok, serta media massa yang peduli terhadap isu rokok dan lingkungan.
Kegiatan didahului dengan laporan panitia yang disampaikan oleh Febrima Wulan, SKM, MPH selaku Ketua Tim Kerja Advokasi Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan. Kemudian dalam sambutan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, dr. Nadia Wiweko, MPH selaku Sekretaris Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat menyampaikan apresiasi kepada para pecinta alam dan pendaki gunung yang bersedia turut berperan serta dalam upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Beberapa deretan narasumber juga hadir dengan balutan gaya komunikasi yang ringan, namun sangat informatif yang terbagi dalam dua sesi paparan.
Sesi I menyajikan 3 topik, yaitu: “Pengurangan Sampah Rokok dan Implementasinya” oleh Ir. Sinta Saptarina, Soemiarno, M.Sc – Direktur Pengurangan Sampah, KLHK; “Dampak Sampah Rokok terhadap Kerusakan Lingkungan: Aksi Generasi Muda Melindungi Lingkungan Melalui Advokasi” oleh Rahyang Nusantara, S.P., M.I.Kom, MIPR – Koordinator Nasional Gerakan Diet Indonesia Diet Kantong Plastik; “Peran Komunitas Pencinta Alam dalam Pengendalian Konsumsi Tembakau dengan Germas” oleh dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO– Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Kemudian, sesi II menyajikan 3 topik, yaitu: “Jerat Iklan Rokok: Alam dan Petualangan” oleh Ancha Rachfiansyah – Communication Officer Vital Strategies; “Cara Bijak Mengatasi Masalah Sampah Rokok sebagai Gaya Hidup Zero Wasteoleh Siska Nirmala – Zero Waste Adventure; “Mendaki Gunung Tanpa Rokok” oleh Lina Herlina Wati - Backpacker Kece dan Forum Wartawan Hiburan (FORWAN).Di akhir acara, setelah tanya jawab berakhir, juga disampaikan rangkuman dan next progress yang disampaikan oleh ketua Tim Kerja Advokasi Direktorat Promkes dan PM. Keseruan acara webinar ini tentunya semakin terbukti dengan digelarnya kuis interaktif yang dipandu oleh duo MC Direktorat Promkes dan PM, yang tentunya menyediakan berbagai hadiah menarik dari para sponsor/ pendukung acara.
Seluruh peserta menyepakati perlunya penguatan upaya Pengelolaan Sampah di Tempat Wisata. Upaya yang dapat dilakukan antara lain Penguatan Gerakan Minim Sampah, Penguatan law enforcement (aturan pengaturan sampah), Penerapan denda, edukasi kesadaran dan kampanye, manajemen dan sarana prasarana pengelolaan sampah, daur ulang sampah.Perlu kolaborasi berbagai pihak mewujudkan tempat wisata alam tanpa sampah dan rokok.
Next progress kegiatan ini antara lain 1) Mendukung perlindungan khusus terhadap pegunungan dan tempat wisata alam; 2) Mendukung bahwa Pendaki Gunung dan Pencinta Alam sebagai Agent of Change utk mengedukasi pengunjung lainnya; 3) Materi penggiat/pengunjung lainnya mendapatkan edukasi dari Agent of Change; 4) Mendukung aktivitas fisik yang dilakukan pendaki gunung dan pencinta alam dengan menetapkan aturan khusus bagi penggiat/pengunjung lainnya agar mengikuti edukasi yg dilakukan oleh Pendaki Gunung dan Pencinta Alam sebagai Agent of Change dan; 5) Mengupayakan suatu Momentum untuk Penggerakan masyarakat hidup sehat melalui Agent of Change Pendaki gunung dan Pencinta Alam
Langkah awal yang dapat dilakukan Pendaki gunung dan Pencinta Alam dalam menginformasikan betapa pentingnya menjaga kesehatan dan kualitas lingkungan gunung dan alam wisata lainnya antara lain 1) Membuat tulisan pendek tentang menjaga kebersihan lingkungan gunung dan tempat wisata alam lainnya di media sosial (misal WA (status atau Grup, IG, Facebook); 2) Berkomitmen dengan diri sendiri dan komunitas untuk tidak membuang sampah termasuk puntung rokok di lingkungan pegunungan dan tempat wisata alam lainnya, ditandai dengan menyerahkan sampah yang telah dihasilkan dari perjalanan; 3) Membuat AKSI mengumpulkan/membawa sampah termasuk puntung rokok yang ditemukan sepanjang perjalanan mendaki gunung ataupun sedang berwisata alam lainnya, ditandai dengan menggunggah dokumentasi aksi tersebut ke media sosial; 4) Mengedukasi anggota komunitas pendaki gunung dan pencinta alam agar melakukan pemanasan yang cukup sebelum beraktivitas; 5) Menghindari rokok dan asapnya ketika melakukan perjalanan bersama anggota komunitas
Youtube:
https://drive.google.com/drive/folders/10flXv_sAvxZJmAJ6YCRw7uzNsrN_Dv-S
Link Webinar Germas
https://link.kemkes.go.id/WebinarGermas23Juni22
Tim Kontributor:
Febrima Wulan, SKM, MPH
Eunice Margarini, SKM, MIPH
Sakri Sabatmaja, SKM, M.Si
Intan Endang, SKM, MKM
Dewi Sibuea, SKM, MKM
Desy Sosanti, SKM
Nurul Desita, SKM
Dokumentasi