Penulis : Tim Content KlikDokter
Salah satu keluhan yang sering ditemui di kalangan lansia adalah nyeri sendi akibat asam urat. Penyakit yang bagi sebagian orang dianggap sebagai penyakit 'kemewahan' ini sebenarnya dapat menghampiri siapa saja, khususnya lansia. Mengenal lebih dalam tentang asam urat adalah langkah awal untuk pencegahan dan pengobatan.
Pengertian
Asam urat adalah zat sisa hasil metabolisme purin yang sebagian besar disaring oleh ginjal dan dikeluarkan melalui urine. Jika tubuh memproduksi asam urat dalam jumlah yang berlebihan atau ginjal tidak mampu mengeluarkannya dengan efektif, kadar asam urat dalam darah...Selengkapnya
Penulis : Tim Content KlikDokter
Salah satu keluhan yang sering ditemui di kalangan lansia adalah nyeri sendi akibat asam urat. Penyakit yang bagi sebagian orang dianggap sebagai penyakit 'kemewahan' ini sebenarnya dapat menghampiri siapa saja, khususnya lansia. Mengenal lebih dalam tentang asam urat adalah langkah awal untuk pencegahan dan pengobatan.
Pengertian
Asam urat adalah zat sisa hasil metabolisme purin yang sebagian besar disaring oleh ginjal dan dikeluarkan melalui urine. Jika tubuh memproduksi asam urat dalam jumlah yang berlebihan atau ginjal tidak mampu mengeluarkannya dengan efektif, kadar asam urat dalam darah meningkat. Kondisi ini disebut hiperurisemia yang dapat menyebabkan terbentuknya kristal asam urat tajam di sendi, jaringan, dan organ lainnya, menyebabkan peradangan dan nyeri.
Penyebab
-
Faktor genetik: Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik untuk menghasilkan asam urat lebih banyak.
-
Konsumsi alkohol: Terutama minuman keras dan bir.
-
Makanan tinggi purin: Seperti jeroan, sarden, dan daging merah.
-
Obesitas: Memiliki berat badan berlebih meningkatkan risiko hiperurisemia.
-
Gagal ginjal: Ketidakmampuan ginjal untuk menyaring limbah dengan efektif.
-
Medikasi tertentu: Diuretik, obat antihipertensi, dan aspirin.
Gejala
-
Nyeri mendalam: Sendi yang terkena (seringkali sendi ibu jari kaki) mungkin terasa seperti terbakar.
-
Pembengkakan dan kemerahan: Pada sendi yang terkena.
-
Ketidakmampuan bergerak: Sendi yang terkena bisa menjadi sangat kaku.
Diagnosis
-
Pemeriksaan fisik: Mengidentifikasi pembengkakan, kemerahan, dan panas pada sendi.
-
Tes darah: Untuk mengukur kadar asam urat dalam darah.
-
Pemeriksaan sinar X: Meskipun tidak menunjukkan kristal asam urat, tetapi bisa mengecualikan kondisi lain.
-
Aspirasi sendi: Mengambil sampel cairan dari sendi yang meradang untuk diperiksa kristal asam urat.
Pengobatan
-
Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS): Seperti ibuprofen untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
-
Kortikosteroid: Untuk peradangan yang parah.
-
Colchicine: Mengurangi rasa sakit akibat serangan asam urat.
-
Medikasi yang mengurangi produksi asam urat: Seperti allopurinol.
-
Medikasi yang meningkatkan ekskresi asam urat: Seperti probenecid.
Pencegahan
-
Menghindari makanan tinggi purin.
-
Minum banyak air.
-
Pengurangan konsumsi alkohol.
-
Menjaga berat badan ideal.
-
Mengonsumsi makanan yang sehat seperti buah dan sayur.
Komplikasi penyakit asam urat
-
Tophi: Deposit kristal asam urat yang keras di bawah kulit.
-
Batu ginjal: Akibat kristal asam urat yang mengendap di ginjal.
-
Gagal ginjal: Kondisi yang serius yang terjadi jika ginjal tidak dapat menyaring asam urat dengan baik.
Referensi
-
Mayo Clinic. "Gout." Mayo Clinic.
-
Arthritis Foundation. "Gout." Arthritis Foundation.
-
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. "Panduan Nasional Penatalaksanaan Klinik Asam Urat." Kemenkes RI.
Kehadiran asam urat pada lansia sering kali mengurangi kualitas hidup mereka. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami penyakit ini, mengenal gejalanya, dan mengetahui cara pencegahannya. Dengan demikian, kita dapat memberikan dukungan kepada para lansia untuk hidup lebih nyaman meskipun dengan adanya asam urat.
Artikel tentang penyakit dan gejala asam urat sudah pernah tayang di KlikDokter.