Dokter spesialis saraf RS Imanuel Way Halim, dr Ruth Mariva SpS, menyebutkan, serangan penyakit stroke dapat dicegah atau diminimalkan dengan mengontrol faktor risikonya serta menjaga pola hidup sehat.
"Upaya mencegah stroke di antaranya dengan mengelola faktor risiko stroke secara baik dan benar," kata dr Ruth Mariva SpS dalam seminar awam tentang peningkatan kualitas hidup pasien stroke, di Bandarlampung, Sabtu (7/4).
Menurut dr Ruth, faktor risiko utama stroke adalah darah tinggi, kencing manis dan penyakit jantung. Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat juga menjadi faktor risiko, seperti sering mengonsumsi makanan cepat saji, alkohol, merokok, menggunakan narkoba, kurang berolah raga, serta memiliki kolesterol dan asam urat tinggi.
"Untuk pemecahan masalah hipertensi, perlu dilakukan deteksi dini dengan memeriksa tekanan darah secara rutin. Hipertensi kebanyakan tidak memberikan gejala, meski kadang-kadang sakit kepala dan tegang di bagian tengkuk," katanya.
Sehubungan dengan itu, pihaknya meminta masyarakat untuk menganut pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat, seperti biji-bijian, sayuran dan buah-buahan, di antaranya jeruk, pisang dan apel.
"Kurangi mengonsumsi garam dan gula, kurangi makanan gorengan/manis dan berlemak tinggi, serta mengonsumsi makanan bervariasi. Selain itu, usahakan tidak stres, selalu berpikir positif dan istirahat cukup, seperti tidur 6-8 jam sehari dan berolah raga teratur, serta periksa kesehatan secara teratur, tidak merokok dan tak minum alkohol," katanya.
Bagi penderita yang sudah stroke kualitas hidup dapat ditingkatkan dengan tetap semangat, tidak depresi dan latihan teratur. "Pencegahan dilakukan sebelum kena stroke atau preventif primer, maupun pencegahan stroke berulang atau preventif sekunder," kata dr Ruth.