Sakit leher merupakan kondisi yang umum terjadi di mana seseorang mengalami rasa tidak nyaman atau nyeri pada area leher.
Pengertian
Sakit leher termasuk gangguan kesehatan yang umum dialami siapa pun. Leher terdiri dari tulang belakang (tengkorak hingga tengkuk), ligamen, dan otot leher. Setiap kelainan atau gangguan pada salah satu bagian tersebut dapat menyebabkan sakit leher atau kaku leher.
Penyebab
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan sakit leher. Beberapa di antaranya termasuk:
1. Otot kaku dan tegang akibat:
-
Postur yang buruk saat duduk atau berdiri dalam waktu lama.
-
Bekerja dalam posisi yang sama dalam jangka waktu lama tanpa mengubah posisi tubuh.
-
Tidur dengan posisi leher yang tidak tepat atau menggunakan bantal yang tidak mendukung.
2. Cedera fisik
3. Penyakit atau kondisi medis tertentu, seperti:
-
Meningitis, yaitu peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang.
-
Rheumatoid arthritis, yang menyebabkan peradangan pada sendi.
-
Osteoporosis, yaitu kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan rentan patah.
-
Fibromialgia, yang ditandai dengan nyeri kronis pada otot dan jaringan lunak.
-
Osteoarthritis, yaitu degenerasi sendi yang umum terjadi karena kerusakan tulang rawan.
-
Herniated nucleus pulposus (HNP), yaitu kondisi di mana diskus intervertebralis di antara tulang belakang rusak dan mendorong saraf tulang belakang.
-
Spinal stenosis, yaitu penyempitan saluran tulang belakang yang dapat menyebabkan tekanan pada saraf tulang belakang.
-
Kelainan bawaan pada struktur tulang belakang.
-
Infeksi pada leher atau struktur sekitarnya, seperti radang tenggorokan atau infeksi gigi.
-
Abses, yaitu kantung berisi nanah yang dapat terbentuk di dalam leher.
-
Tumor atau kanker tulang belakang, yang dapat menekan saraf dan menyebabkan sakit leher.
Sakit leher dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik karena kebiasaan sehari-hari yang buruk, cedera fisik, atau kondisi medis tertentu. Penting untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasari untuk memastikan penanganan yang tepat dan mencegah gejala yang berulang.
Gejala
Sakit leher pada dasarnya merupakan suatu gejala dari gangguan kesehatan. Penyebabnya dapat memberikan gejala lain seperti serangan jantung (sesak nafas, berkeringat, mual dan muntah, nyeri tangan atau rahang), meningitis (demam, nyeri kepala), rheumatoid arthritis (bengkak dan nyeri sendi, penonjolan tulang), atau osteoporosis (tulang lemah, patah tulang).
Diagnosis
Dalam proses penentuan diagnosis sakit leher, dokter akan bertanya mengenai gejala dan riwayat medis penderitanya untuk mencari tahu kemungkinan penyebab dari sakit leher.
Pemeriksaan fisik lengkap juga penting. Bila diperlukan, pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah, pemeriksaan cairan tulang belakang, dan pemeriksaan radiologi (sinar X, CT scan, MRI) dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis sakit leher.
Pengobatan
Pengobatan sakit leher tergantung dari penyebabnya. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:
-
Terapi es dan panas
-
Olahraga, peregangan, dan terapi fisik
-
Obat anti nyeri
-
Suntikan kortikosteroid
-
Relaksan otot
-
Collar neck
-
Traksi atau penarikan
-
Antibiotika untuk infeksi
-
Perawatan di rumah sakit untuk serangan jantung atau meningitis
-
Pembedahan
-
Akupunktur
-
Chiropractic
-
Pijat
-
Stimulasi saraf elektrik transkutan
Pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah sakit leher antara lain:
-
Melakukan peregangan atau latihan leher setiap hari
-
Mempertahankan postur yang baik
-
Menghindari menaruh telepon antara leher dan bahu
-
Sering mengubah posisi
-
Melakukan pijat leher
-
Menggunakan bantal leher untuk tidur
Komplikasi
Sakit leher yang tidak diobati atau dikelola dengan baik dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat sakit leher yang tidak diatasi dengan tepat:
1. Nyeri kronis: Jika sakit leher tidak diobati dengan baik, nyeri bisa menjadi kronis, yang berarti nyeri yang berlangsung lebih dari 3 bulan. Nyeri kronis dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
2. Keterbatasan gerakan: Sakit leher yang berkepanjangan dapat mengakibatkan keterbatasan gerakan leher. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berbalik, melihat ke atas, atau menjalankan aktivitas fisik.
3. Radikulopati: Sakit leher yang disebabkan oleh tekanan pada saraf di daerah leher dapat menyebabkan radikulopati. Radikulopati terjadi ketika saraf terjepit atau terganggu, yang mengakibatkan gejala seperti nyeri, kesemutan, atau kelemahan yang menjalar ke lengan, tangan, atau jari-jari.
4. Gangguan tidur: Sakit leher yang kronis dapat mengganggu kualitas tidur seseorang. Nyeri yang terus-menerus atau ketidaknyamanan saat tidur dapat menyebabkan sulit tidur atau terbangun di malam hari, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kualitas istirahat.
5. Gangguan mental dan emosional: Sakit leher yang berkepanjangan juga dapat memengaruhi kesejahteraan mental dan emosional seseorang. Rasa sakit yang kronis dapat menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.
6. Masalah postur: Sakit leher yang terus-menerus dapat menyebabkan perubahan postur tubuh. Seseorang mungkin cenderung mengubah posisi tubuhnya untuk menghindari nyeri, yang dapat mempengaruhi keseimbangan postur dan menyebabkan masalah postur lainnya.
7. Gangguan pada saraf dan pembuluh darah: Beberapa kondisi yang menyebabkan sakit leher, seperti herniated disc atau stenosis spinal, dapat mengakibatkan penekanan pada saraf dan pembuluh darah di daerah leher. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kesemutan, mati rasa, atau lemah pada lengan, tangan, atau jari-jari.
Penting untuk segera mencari perawatan medis jika sakit leher Anda semakin parah, berlangsung lama, atau disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan. Dengan penanganan yang tepat, komplikasi sakit leher dapat dicegah atau dikelola dengan baik.
Artikel serupa tentang sakit leher sudah pernah tayang di KlikDokter.