Waspadai Kanker Serviks: Ancaman Nyata Bagi Perempuan Indonesia
Tahukah kamu bahwa Indonesia menempati peringkat ke-3 tertinggi di dunia untuk kasus kanker serviks? Setiap tahunnya, sekitar 36.000 perempuan Indonesia didiagnosis penyakit ini, dan sayangnya, sekitar 21.000 di antaranya meninggal dunia. Itu artinya, hampir 3 dari 5 wanita yang terkena kanker serviks kehilangan nyawanya.
Pengertian
Apa itu Kanker Serviks dan siapa yang berisiko?
Kanker serviks atau bisa disebut dengan kanker leher rahim adalah kanker yang muncul di bagian bawah rahim (serviks), yang terhubung langsung ke vagina. Semua perempuan bisa terkena, terutama yang sudah pernah aktif secara seksual, tanpa memandang usia.
Penyebab
Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi HPV (Human Papillomavirus), virus yang sangat umum menular melalui kontak seksual.
Fakta penting yang perlu kamu tahu:
- Sekitar 85% orang dewasa yang aktif secara seksual akan terinfeksi HPV minimal sekali dalam hidupnya.
- Tidak semua jenis HPV berbahaya, tapi beberapa jenis berisiko tinggi bisa bertahan dalam tubuh dan menyebabkan kanker jika tidak terdeteksi.
- Infeksi HPV sering tidak menunjukkan gejala apa pun, jadi kamu bisa terinfeksi tanpa menyadarinya.
Gejala
Gejala awal kanker ini sering tidak terasa atau tidak disadari. Oleh karena itu, pencegahan dan pemeriksaan rutin sangat penting. Tapi ada kabar baik, kanker serviks adalah satu satunya jenis kanker yang bisa dicegah dan disembuhkan jika terdeteksi sedini mungkin. Inilah alasan mengapa semua perempuan perlu mengenal penyebabnya, melakukan deteksi dini, dan tahu cara melindungi diri sendiri dan orang terdekat
Diagnosis
Untuk mendeteksi secara dini perubahan sel pada serviks yang berpotensi menjadi kanker atau sel prakanker pada wanita, perlu untuk dilakukan skrining kanker serviks. Ada berbagai metode skrining kanker serviks, seperti pap smear, Tes DNA HPV, dan Tes IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat). Tes HPV DNA sendiri direkomendasikan oleh World Health Organization sebagai metode skrining kanker serviks. Tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi infeksi HPV yang berpotensi menyebabkan kanker serviks, sehingga tindakan pencegahan atau pengobatan dapat segera dilakukan.
Tes DNA HPV bisa kamu lakukan di berbagai Puskesmas di kota besar, Rumah Sakit swasta, dan Laboratorium klinik.
Kenapa deteksi dini kanker serviks dengan tes DNA HPV Lebih Unggul?
✅ Mendeteksi risiko lebih awal daripada Pap smear
✅ Bisa dilakukan dengan cara yang nyaman dan tidak menyakitkan
✅ Akurasinya setara dengan metode yang dilakukan tenaga medis
Pengobatan
Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang dapat diobati dengan berbagai pendekatan medis, tergantung pada stadium penyakit dan kondisi kesehatan pasien. Penanganan kanker serviks tidak bersifat tunggal, melainkan kombinasi dari beberapa metode seperti bedah, kemoterapi, radioterapi, imunoterapi, hingga terapi target.
Pencegahan
Langkah Perlindungan untuk Setiap Perempuan
Sebagai perempuan, kamu berhak mendapatkan perlindungan terhadap kanker serviks. Berikut langkah penting yang bisa kamu ambil mulai sekarang:
✅ Vaksinasi HPV: Diberikan mulai usia 9 tahun (idealnya sebelum aktif secara seksual), tapi tetap bermanfaat diberikan pada perempuan dewasa.
✅ Skrining DNA HPV rutin: Untuk deteksi dini risiko kanker serviks. Disarankan setiap 5 tahun sekali bagi wanita usia 30–49 tahun.
Positif pada hasil tes DNA HPV bukanlah vonis akhir hidupmu. Jika dideteksi dini, maka kanker serviks bisa dicegah dan diobati. Dengan edukasi, deteksi dini, dan dukungan satu sama lain, kita bisa menyelamatkan banyak nyawa — termasuk nyawa kita sendiri.
Mari ajak ibu, saudara perempuan, sahabat, dan semua wanita di sekitarmu untuk #AyoCekHPV dan bersama kita wujudkan #EliminasiKankerLeherRahim demi Indonesia yang lebih sehat dan kuat.
Sumber:
-
World Cancer Research Fund. 2022. Cervical Cancer Statistics. https://www.wcrf.org/preventing-cancer/cancer-statistics/cervical-cancer-statistics/
-
HPV Information Centre. 2023. Human Papillomavirus and Related Cancers, Fact Sheet 2023. https://hpvcentre.net/statistics/reports/IDN_FS.pdf
-
Roche. 2022. Human Papillomavirus (HPV) and Cervical Cancer.
-
Junita indarti. 2022. The Role of Social Obstetrics and Gynecology in the Coverage of Cervical Cancer Screening in the Era of Health Transformation in Indonesia. https://doi.org/10.32771/inajog.v11i4.2181
-
Artikel Alodokter. 2025. https://www.alodokter.com/kanker-serviks/pengobatan