Penyakit neoplasma dapat didefinisikan sebagai pertumbuhan sel-sel tubuh yang tidak normal dan tidak terkontrol.
Pengertian
Penyakit neoplasma adalah kondisi medis di mana terjadi pertumbuhan sel-sel tubuh yang tidak normal dan tidak terkontrol. Pertumbuhan ini dapat berkembang menjadi tumor atau massa di dalam tubuh.
Ada dua jenis neoplasma yang umum terjadi, yaitu neoplasma jinak dan neoplasma ganas. Neoplasma jinak umumnya tidak berbahaya dan tidak menyebar, sedangkan neoplasma ganas merupakan jenis yang lebih serius dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Penyebab
Penyebab penyakit neoplasma bisa sangat bervariasi dan kompleks. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan penyakit ini, antara lain:
1. Faktor Genetik
Faktor genetik dapat memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit neoplasma. Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik untuk mengembangkan penyakit ini, terutama jika ada riwayat keluarga dengan neoplasma sebelumnya. Mutasi genetik tertentu juga dapat menjadi faktor risiko dalam terjadinya neoplasma.
2. Faktor Lingkungan
Paparan terhadap bahan kimia berbahaya, radiasi, polusi udara, dan sinar UV dapat meningkatkan risiko terjadinya neoplasma. Misalnya, paparan jangka panjang terhadap asap rokok dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Begitu juga dengan paparan sinar UV yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker kulit.
3. Gaya Hidup Tidak Sehat
Gaya hidup yang tidak sehat juga dapat berkontribusi terhadap risiko terjadinya neoplasma. Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, pola makan yang tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit neoplasma.
4. Infeksi
Beberapa infeksi virus dan bakteri tertentu juga dapat berperan dalam perkembangan penyakit neoplasma. Contohnya, infeksi Human Papillomavirus (HPV) dikaitkan dengan risiko terjadinya kanker leher rahim, sedangkan infeksi Helicobacter pylori dapat meningkatkan risiko kanker lambung.
Gejala
Gejala penyakit neoplasma dapat bervariasi tergantung pada lokasi, jenis, dan stadium penyakit. Beberapa gejala umum yang sering muncul pada penyakit neoplasma antara lain:
1. Kelelahan yang tidak wajar dan berkelanjutan
Kelelahan yang terjadi secara berlebihan dan tidak dapat dijelaskan dengan aktivitas sehari-hari dapat menjadi tanda adanya penyakit neoplasma. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang tidak normal dan mempengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan.
2. Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Jika seseorang mengalami penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas atau perubahan pola makan yang signifikan, hal ini bisa menjadi gejala dari penyakit neoplasma. Pertumbuhan sel-sel yang tidak normal dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan menyebabkan penurunan berat badan yang tidak diinginkan.
3. Demam dalam waktu yang lama
Demam yang tidak kunjung reda dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama dapat menjadi tanda adanya infeksi atau peradangan yang terkait dengan neoplasma. Jika demam berlangsung lebih dari dua minggu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
4. Perubahan kulit atau benjolan yang tidak normal
Perubahan pada kulit, seperti adanya benjolan yang tidak normal, perubahan warna, atau perubahan bentuk, bisa menjadi tanda adanya pertumbuhan sel neoplasma di bawah kulit. Jika Anda melihat adanya perubahan ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
5. Sakit yang tidak kunjung sembuh
Jika seseorang mengalami rasa sakit yang tidak kunjung sembuh atau memburuk seiring waktu, hal ini bisa menjadi tanda adanya pertumbuhan sel neoplasma di area tubuh tertentu. Rasa sakit yang tidak dapat dijelaskan dengan kondisi lainnya perlu dijadikan perhatian serius.
Diagnosis
Proses diagnosis penyakit neoplasma melibatkan berbagai langkah untuk mengidentifikasi dan memahami kondisi tersebut. Berikut adalah beberapa metode yang umum digunakan untuk mendiagnosis penyakit neoplasma:
-
Pemeriksaan Fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh untuk mencari tanda-tanda fisik yang dapat mengindikasikan adanya neoplasma.
-
Pemeriksaan Laboratorium: Pemeriksaan darah dan urin dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya perubahan dalam parameter laboratorium yang dapat mengindikasikan adanya neoplasma.
-
Pemeriksaan Radiologi: Pemeriksaan radiologi, seperti sinar-X, CT scan, MRI, atau ultrasonografi, dapat dilakukan untuk mendapatkan gambaran visual yang lebih rinci tentang area yang terkena. Pemeriksaan ini membantu dokter untuk melihat adanya massa, perubahan struktur, atau perubahan pada organ yang mungkin terkait dengan neoplasma.
-
Biopsi: Biopsi adalah prosedur di mana sampel jaringan yang mencurigakan diambil untuk diperiksa di bawah mikroskop. Hasil biopsi membantu dokter dalam menentukan apakah pertumbuhan tersebut bersifat jinak atau ganas, serta jenis kanker yang mungkin terjadi.
-
Pemeriksaan Penunjang Lainnya: Dalam beberapa kasus, pemeriksaan penunjang lainnya seperti endoskopi, laparoskopi, atau tes genetik juga dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang penyakit neoplasma.
Pengobatan
Pengobatan penyakit neoplasma dapat bervariasi tergantung pada jenis, lokasi, stadium penyakit, dan kondisi pasien secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umum digunakan:
1. Pembedahan
Pembedahan dilakukan untuk mengangkat tumor atau massa yang terbentuk akibat neoplasma. Pembedahan ini dapat dilakukan dengan berbagai teknik, tergantung pada lokasi dan ukuran tumor. Tujuan utama pembedahan adalah menghilangkan seluruh pertumbuhan abnormal dan mencegah penyebaran ke jaringan sekitarnya.
2. Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat-obatan khusus untuk membunuh sel-sel kanker atau menghentikan pertumbuhan mereka. Kemoterapi dapat diberikan melalui suntikan, infus, atau tablet, dan biasanya dilakukan dalam siklus yang teratur.
Penggunaan kemoterapi mungkin bersifat adjuvant (untuk mencegah kembalinya kanker setelah pembedahan), neoadjuvant (sebelum pembedahan untuk mengecilkan ukuran tumor), atau sebagai pengobatan utama jika pembedahan tidak mungkin dilakukan.
3. Radioterapi
Radioterapi menggunakan sinar radiasi untuk menghancurkan sel-sel kanker dan menghentikan pertumbuhannya. Sinar radiasi yang diarahkan secara tepat ke area yang terkena membantu mengurangi ukuran tumor atau menghancurkan sel-sel kanker yang tersisa setelah pembedahan.
4. Terapi Targeted
Terapi targeted melibatkan penggunaan obat-obatan yang dirancang secara khusus untuk menargetkan dan menghancurkan sel-sel kanker. Obat-obatan ini bekerja dengan cara mengganggu proses pertumbuhan dan penyebaran sel kanker tanpa merusak sel-sel sehat di sekitarnya.
5. Imunoterapi
Imunoterapi merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker. Metode ini melibatkan penggunaan obat-obatan atau terapi yang meningkatkan respons imun tubuh terhadap sel-sel kanker.
Imunoterapi dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengenali dan menghancurkan sel kanker secara efektif.
6. Terapi Hormonal
Terapi hormonal digunakan pada jenis kanker tertentu yang dipengaruhi oleh hormon, seperti kanker payudara atau kanker prostat. Terapi ini melibatkan penggunaan obat-obatan atau tindakan medis untuk menghentikan produksi atau efek hormon yang mendorong pertumbuhan sel kanker.
Pencegahan
Meskipun tidak mungkin mencegah sepenuhnya terjadinya penyakit neoplasma, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini:
Komplikasi
Penyakit neoplasma dapat menimbulkan berbagai komplikasi tergantung pada jenis dan lokasi tumor, serta tahap perkembangan penyakit.
Beberapa komplikasi yang mungkin timbul termasuk penyebaran tumor ke organ atau jaringan yang lain, kerusakan organ, gangguan fungsi tubuh, dan risiko komplikasi setelah prosedur pengobatan seperti infeksi atau perdarahan.
Artikel serupa tentang penyakit neoplasma sudah pernah tayang di KlikDokter.