Penulis : Tim Content KlikDokter
Dalam perjalanan hidup bayi dan balita, banyak hal yang menjadi perhatian khusus bagi orangtua, salah satunya adalah ancaman penyakit yang bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak. Salah satu penyakit yang cukup dikenal namun seringkali kurang mendapat perhatian adalah Rubella. Dikenal juga dengan nama "Campak Jerman", penyakit ini memiliki dampak yang bisa cukup serius, terutama bagi bayi dan balita.
Pengertian
Rubella adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus rubella. Disebut juga sebagai Campak Jerman, penyakit ini mempengaruhi kulit dan kelenjar getah bening. Meski pada umumnya bersifat ringan dan sering terjadi pada anak-anak, rubella dapat menyebabkan komplikasi serius jika menyerang wanita hamil.
Penyebab
Rubella disebabkan oleh virus rubella, yang termasuk dalam keluarga Togaviridae. Penyebaran virus ini terjadi melalui:
-
Droplet Udara: Saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin, mereka melepaskan droplet yang mengandung virus.
-
Kontak Langsung: Dapat terjadi saat berkontak langsung dengan cairan hidung atau tenggorokan orang yang terinfeksi.
-
Transmisi dari Ibu ke Janin: Wanita yang terinfeksi rubella di awal kehamilannya memiliki risiko untuk menularkannya ke janin yang dikandungnya.
Gejala
Gejala rubella mungkin ringan, tetapi untuk bayi dan balita, bisa lebih intens. Gejala umum meliputi:
-
Ruam: Dimulai pada wajah yang kemudian menyebar ke bagian tubuh lain. Biasanya berlangsung selama tiga hari.
-
Demam ringan.
-
Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Khususnya di belakang telinga dan leher.
-
Sakit Kepala.
-
Nyeri pada Sendi dan Otot: Lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa.
-
Sakit Tenggorokan.
-
Mata merah atau konjungtivitis.
Diagnosis
Diagnosis rubella biasanya melalui pemeriksaan fisik dan riwayat gejala. Namun, untuk konfirmasi, biasanya dilakukan:
Pengobatan
Tidak ada pengobatan khusus untuk rubella. Penanganannya biasanya bersifat mendukung dan meliputi:
-
Istirahat: Membantu proses pemulihan.
-
Cairan: Penting untuk mencegah dehidrasi dan membantu pemulihan.
-
Obat Penurun Demam dan Nyeri: Seperti paracetamol atau ibuprofen.
-
Antihistamin: Untuk mengatasi gejala gatal karena ruam.
Pencegahan
Pencegahan adalah kunci utama dalam menghadapi rubella:
-
Vaksinasi: Vaksin MMR (campak, gondongan, dan rubella) direkomendasikan bagi anak-anak, termasuk bayi.
-
Praktik Kebersihan: Mencuci tangan secara rutin dan menghindari kontak langsung dengan penderita.
Komplikasi
Walaupun umumnya rubella bersifat ringan, beberapa komplikasi yang mungkin terjadi antara lain:
-
Rubella Kongenital: Jika seorang ibu terinfeksi rubella di awal kehamilannya, bayi yang dilahirkan mungkin mengalami sejumlah cacat bawaan seperti gangguan pendengaran, gangguan mata, dan kelainan jantung.
-
Artritis: Terutama pada wanita dewasa, namun juga bisa terjadi pada anak-anak.
-
Ensefalitis: Peradangan pada otak yang bersifat langka namun serius.
Referensi
-
World Health Organization. "Rubella." WHO.
-
Centers for Disease Control and Prevention. "Rubella (German Measles, Three-Day Measles)." CDC.
-
Mayo Clinic. "Rubella." Mayo Clinic.
Rubella pada bayi dan balita memerlukan perhatian khusus, terutama dalam hal pencegahan. Melalui edukasi dan kesadaran yang tinggi, orangtua dapat melindungi buah hati mereka dari ancaman penyakit ini. Sebagai orangtua, informasi dan pengetahuan adalah senjata terbaik dalam melindungi anak dari berbagai ancaman penyakit, termasuk rubella.
Artikel tentang penyakit Rubella sudah pernah tayang di KlikDokter.